Sunday, 16 October 2016

Sejarah singkat Kota Batam

ToGambaran umum Kota Batam

Batam merupakan sebuah pulau yang terletak antara Selat Malaka dan
Singapura yang secara keseluruhan membentuk wilayah Batam. Posisi Pulau
Batam yang berhadapan langsung dengan Singapura diyakini dapat
memainkan peran penting dan vital di Selat Malaka, ironisnya eksitensi
strategis dan potensi pulau ini terabaikan sejak lama dan baru akan dirakit
dengan menjadikan Batam sebagai pulau berstatus khususnya pada tahun
1971.
Google map

Batam merupakan sebuah pulau kosong berupa hutan belantara yang
nyaris tidak ada kehidupan. Akan tetapi dibalik kekosongannya, ada beberapa
kelompok penduduk yang lebih dahulu mendiami pulau ini. Mereka
berprofesi sebagai penangkap ikan dan bercocok tanam. Mereka sama sekali
tidak terlibat dalam mengubah bentuk fisik pulau ini yang secara keseluruhan
hutan belantara. Secara berturut-turut dapat dijelaskan bahwa penduduk
Batam pertama kali terdapat di kawasan pesisir Bulit Layang (abad ke -17)

 Menurut keterangan beberapa penduduk yang sudah mendiami Batam
sejak tahun 1950-an, kondisi fisik pulau ini belum mendapatkan predikat
khusus, tak ubahnya seperti wilayah Hinterland yang terdapat disekeliling
Batam pada saat ini. Kala ini belum ada satupun insfrastuktur dasar yang dibangun, baik berupa jalan, jembatan, sarana transformasi dan fasilitas
umum. Dari sisi investasi Batam sama sekali tidak dilirik, baik oleh investor
asing maupun domestik.

Pada tahun 1969 satu-satunya perusahaan asing yang berdiri di Batam
sebelum masuknya Pertamina dan Otorita Batam adalah perusahan asal
Amerika yang bernama Ingram (sekarang Mc Dermott Indonesia).

Perusahaan ini bergerak pada bidang maket pembangunan dan pengeboran
minyak. Sejak perusahaan ini berdiri, wilayah Jodoh dan Nagoya mulai
dipadati penduduk dan pekerja asal luar Batam

Pada tahun 1970-an Batam mulai dikembangkan sebagai basis
logistik dan operasional dan industri minyak dan gas bumi oleh pertamina.
Kemudian berdasarkan Keppres No 41 Tahun 1973, pembangunan Batam
dipercaya kepada pemerintah yang bernama Otorita Pengembangan Industri
Pulau Batam atau sekarang disebut Badan Pengusahaan Batam (BP Batam).
Selain itu berdasarkan Kepres No. 65 Tahun 1970 yang di ikuti Keppres No. 74 Tahun 1971 tentang pengembangan pembangunan pulau Batam. Keppres No. 65 Tahun 1970, tentang Pembangunan Pulau Batam menempatkan sebagai basis logistik dan operasional untuk industri minyak dan gas bumi yang berkaitan dengan eksplorasi dan eksploitasi, sementara Keppres No.74
Tahun 1971, menempatkan Pulau Batam sebagai daerah industri yang berstatus sebagai entreport partikelir. Dalam rangka melaksanakan visi dan misi utuk mengembangkan Batam, dibangun berbagai infrastruktur modern

yang berstandar internasional serta berbagai fasilitas lainnya, sehingga
diharapkan mampu bersaing dikawasan serupa diasia pasifik. Awal pertumbuhan Batam sesungguhnya dimulai dengan dipacunya pembangunan infrastruktur dan penanaman modal. Selain itu dilanjutkan dengan pembangunan jaringan jalan, air, listrik dan semua prasarana pendukung.
Sedangkan pada bidang nonfisik, Batam ditetapkan sebagai bonded warehouse (gudang berikat), melalui Keppres No 41 tahun 1978 sampai akhirnya seluruh Pulau Batam, Rempang dan Galang (Barelang) menjadi kawasan berikat (Keppres No 28 tahun 1992)

Diawal pembangunan Batam, hampir seluruh aktivitas masih berpusat di Singapura, tepatnya di kantor Perwakilan Pertamina. Hal ini membuat sejumlah pejabat tinggi Singapura datang langsung untuk melihat pulau Batam yang akan dikembangkan oleh Indonesia. Pada saat pembangunan dimulai kurang lebih kurang lebih tiga puluh tahun lalu, tidak banyak orang yang menduga Batam akan berkembang sedemikian cepat. Kini kemajuannya dengan luas kurang lebih 400 km, yang mana mampu menyumbangkan 14 % ekspor non-migas nasional, yang merupakan hasil produksi dari 500 lebih
Penanaman Modal Asing (PMA) dan 8.000 Usah Kecil Menengah (UMK).

Untuk sejarah Tempoe Doeloe Kota Batam Baca Sejarah dan era kepemimpinan Kota Batam Dari Masa ke masa

Daftar Pustaka :

- Wendy Aritenang, dkk, Menuju Batam Yang Lebih Cemerlang, Khanata, Jakarta, 2003, hal. 1

- Edi Sutrisno, ddk, 35 Tahun Otorita Batam Bercermin Sejarah Menyonsong Batam Masa Depan, PT Batam Link Publisher, Batam, 2007, hal. 4

1 comment: